foto:id.indonesia.travel |
Karena 90% dari daratan Papua adalah hutan, produk
unggulan pun banyak lahir dari belantara yang dipadati lebih dari 1.000 spesies
tanaman. Lebih dari 150 varientas di hutan itu merupakan tanaman komersial.
Hutan di Papua mencapai 3l.079.185,77 ha, terdiri atas hutan konservasi seluas
6.436.923,05 ha (20,71%), hutan lindung 7.475.821,50 ha (24,05%), hutan
produksi tetap 8.171606,57 ha (26,3 %), hutan produksi terbatas 1.816.319 ha
(5,84%), dan hutan yang dapat dikonversi 6.354.726 ha (20,45%). Ditambah areal
penggunaan lainnya 821.787,91 ha (2,64%). Hutan hutan di provinsi ini
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah, Contoh,
sebanyak 323.987m3, kayu bangunan/timber sebanyak 1.714 m3, kayu balok
olahan/block board sebanyak 1.198 m3, triplek/plywood sebanyak 88.050 m3 dan
kayu olahan/chips sejumlah 45.289 m3.
Di sektor perkebunan, dari 5.459.225 ha lahan yang
ada, tak kurang dari 160.547 ha sudah dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat (PR)
maupun perkebunan besar (PB), tenaga kerja dengan total produksi 62.153 ton.
Komoditas unggulan pada 2005 dengan total produksi 12.347 ton (19,87%), sawit
dengan produksi 31.021 ton (49,91%), kakao dengan produksi 11.363 ton (18.28%),
kopi Arabic produksi 2.583 ton (4.16%), buah merah dengan produksi 1.889 ton
(3,04%) dan karet dengan total produksi 1.458 ton (2,35%). Pada 2005 kayu
mencapai 20.711 ton dan Jayapura dengan produksi 2.444 ton pada 2005. produksi
sayur mayur selama 2005 hanya mencapai 13,99 ton, menurun dibandingkan dengan
2004 yang mencapai 25,78 ton.
Provinsi ini memiliki lahansawah beririgasi teknis
seluas 3.845 ha pada 2006, beririgasi nonteknis 3.696 ha. Total saluran irigasi
primer mencapai 1.984 km, irigasi sekunder 23,45 km sementara irigasi tersier
4,25 km. Sawah sawah tersebut dapat menghasilkan 61.922 ton padi, meningkat
dibanding dua tahun terakhir mencapai 61.750 ton. Pada saat Panen Raya Padi di
Merauke, padatanggal 5 April 2006, Presiden berharap bahwa: ”Merauke menjadi
sentara pertumbuhan baru, bukan hanya untuk padi, tetapi juga untuk sektor
lainnya”. Presiden berpesan, ... ”ketika
terjadi pertumbuhan sawah, pertumbuhan tebu, pertumbuhan kelapa sawit, nantinya
pendidikan dan lain lain, tenaga kerja dan lain-lain, tolong sekali lagi
diperhatikan dan ditingkatkan kesejahteraan penduduk asli sehingga betul-betuk
kesetaraan yang baik, dengan demikian dapat meningkatkan persaudaraan dan
harmoni diantara semua warga yang ada di daerah ini”.
Di sektor perikanan, memiliki kekayaan yang kurang
besar di sepanjang 1.170 mil garis pantai yang dipenuhi ribuan pulau pulau
kecil. Provinsi ini memiliki terumbu karang terkaya dan terbaik di dunia. Hutan
bakau terluas dan terbaik di dunia, dengan berbagai jenis ikan mulai dari
pelagis besar, kecil, kerapu, udang, teripang, kerang, dan lain lain. Potensi
lestari perikanan Papua sebesar 1.404.220 ton per tahun, dengan produksi tahun
2005 mencapai 209.210,3 ton, meningkat 13,29% dibanding produksi 2004 yang
hanya mencapai 180.612,4 ton. Dari produksi perikanan, 95,83% merupakan hasil
produksi perikanan laut dengan nilai produksi selama 2005 mencapai Rp. 2.215
miliar atau menurun 44,86% banding 2004 yang mencapai Rp 2.451 miliar.
Populasi ternak besar dan kecil selama tahun 2005
umumnya naik. Ternak kerbau pada 2005 naik 14,54% dari 1.131 ekor pada 2004
menjadi 1.292 ekor pada tahun 2006, sementara ternak kuda dari 1.576 ekor pada
2004 menjadi 1.501 ekor pada 2005 lalu meningkat menjadi 2.061 ekor pada 2006.
Kenaikan persentase dialami ternak sapi (8,6%), kambing (5,37%) dan babi
(19,50%). Populasi ternak kecil, antara lain ini kampung naik 18,99%, ayam
pedaging naik 90% dan ayam ras petelur meningkat 19,58%.
sumber http://wwwpapuabloggspotcom.blogspot.com/2009/09/kekayaan-alam-papua.html
0 comments:
Post a Comment